Cast : me as Lee hara
Lee jinki as onew
Lee taemin as taemin
Lee Jaejin as Jaejin
Lee Eunjin as Eunjin
kim kibum as key
mong jiyeong as jiyeong
choi minho as minho
Lee jinki as onew
Lee taemin as taemin
Lee Jaejin as Jaejin
Lee Eunjin as Eunjin
kim kibum as key
mong jiyeong as jiyeong
choi minho as minho
Hari ini onew oppa terpaksa ke kampus karena dia harus mengikuti ujian. Sementara aku? Bersantai dirumah. (hha. :p) Belakangan aku merasa agak tenang. Mungkin memang lebih baik aku tidak terlalu memikirkannya,,cukup hatiku saja. Buat apa aku memikirkan orang yang sama sekali tidak memikirkanku. Aku sadar aku mulai berubah sekarang. Aku sangat benci perubahan awalnya, tapi ku rasa perubahan yang seperti ini tidak buruk juga.
*Bippbipp*
Sms dari onew oppa..
chagi(sayang)..aku kecelakaan..tolong telepon eomma untuk datang kesini.
mwo?? Jangan bercanda!!
---
Sepertinya memang luka akibat kecelakaan itu cukup parah sampai dia harus menjalani operasi. Aku belum sempat menjenguknya. Aku sangat khawatir dan hampir tidak bisa tidur setiap dia mengirimkan sms atau menelepon dan mengadu kesakitan seperti sekarang. Aku ingin sekali menangis membayangkannya.
“aku juga tidak tau harus bagaimana.. aku minta maaf belum bisa menjengukmu, eomma dan appa(ayah) datang dari busan. Mungkin aku akan datang bersama mereka besok. Kau tidurlah. Jangan terlalu memikirkan rasa sakitnya..”
“ne. cepatlah datang. Aku membutuhkanmu.”
Namja ini benar-benar manja. Kalau ingat perbuatannya yang sudah sangat jahat padaku, aku tidak menyangka dia juga hobi merengek memintaku datang seperti tadi. Aku tersenyum. Kupandangi boneka terbesar yang aku punya. Boneka yang di belikannya untukku saat valentine. Kupeluk erat boneka itu… “sabar ya. Aku pasti datang.”
Keesokan paginya aku meminta appa dan eomma menemaniku menjenguk onew oppa dirumah sakit. Mereka sudah sering bertemu dengan onew oppa. Onew oppa sering mengantarkanku ke busan sekedar untuk melepaskan rinduku pada orang tuaku.
Di rumah sakit aku tidak banyak mengobrol dengannya karena dia sedang kedatangan temannya. Aku hanya mengobrol dengan eunjin didepan kamar. Orangtuaku sendiri sedang asik mengobrol dengan orangtuanya. Dasar orangtua, pikirku.
“banyak sekali yang kecelakaan belakangan ini. Kemarin jaejin juga kecelakaan. Tangannya remuk.”
“omo~ aku ngilu membayangkannya. Kau sudah menjenguknya? Bagaimanapun dia itu sahabatmu eonni. Kau harus menjaganya.”
“ne. pastinya aku sudah datang. Dan aku hampir pingsan melihat keadaannya. Kata chingu(teman)ku yang ikut bersamanya waktu itu, darahnya berceceran dimana-mana. Membuatnya hampir kehabisan darah. Aisshh~ sungguh tragis. Kau bayangkan saja sirup berwarna merah tertumpah di lantai ini.”
“aisssshh.. sudahlah. Kita ganti topic saja. Aku sudah tidak sanggup membayangkannya. Ceritamu tidak lebih baik dari cerita horornya halmeoni.”
---
Sudah sebulan aku menjalani hubungan yang tidak jelas dengannya dan sudah lebih 2 minggu aku tak mendapat kabar apapun darinya. Ternyata berada di rumah sakitpun tidak membuatnya berubah, malah dengan keadaan seperti itu dia juga merengek meminta dambi menemaninya di rumah sakit. Ku pikir benar hanya aku yang dia butuhkan. Ternyata…. Cukup! Aku tidak mau peduli lagi sekali pun aku harus luluh karena airmatamu. Aku tidak akan mempercayaimu. Terserah kau menganggapku yeojamu. Tapi bagiku semua sudah selesai. Tak perlu berubah untukku,, aku yang akan berubah karenamu.
Hari ini memang sangat melelahkan. Dosen terkadang seperti tidak memikirkan keadaan mahasiswanya, memberi tugas yang tak tanggung-tanggung jumlahnya. Aku sedang beristirahat di kamarku saat jaejin meng-sms setelah sekian lama tak memberi kabar sejak kecelakaan naasnya itu.
sedang apa?
-Tidak ada. Hanya sedang teringat dengannya. Seharusnya hari ini tepat satu tahun hubungan kami. Dan kenyataan seperti ini membuatku sedih.-
-Aisshh. Aku tidak mau dengar apapun tentang napeun namja itu. Jika kau terus bercerita tentangnya, lebih baik tidak usah.-
-Ya! Ada apa denganmu. Kenapa kau seperti ini? Sebenarnya kau menganggap aku ini apa? Kau aneh.-
-Anio(tidak). Bukan aku yang aneh. Tapi kau.-
Sejak saat itu hubungan ku dan jaejin semakin menjauh. Aku sangat shock dan bingung mengapa dia sanggup berkata seperti itu kepadaku. Apa memang dia setega itu. Aku tidak pernah menyangka. Kalau memang dia sudah bosan berteman denganku. Kalau memang selama ini dia merasa susah karenaku, harusnya dia katakan saja. Tidak perlu tiba-tiba bersikap seperti itu. Kau hanya membuatku tidak percaya lagi dengan sahabat.
Mengapa semua kenyataan ini menyakitkanku. Disaat aku benar-benar menyayangi seseorang, aku harus merelakannya entah karena dia memang tidak pantas untukku atau karena menuruti orangtuaku. “aisssssshhh~ taem~”
*Bippbipp*
“dari key. Aku hampir melupakannya.”. key adalah teman SMA ku. Dia itu seperti hantu, datang dan pergi sesuka hatinya. Dia hampir tidak pernah memberi kabar padaku, yang ada dia selalu menanyaiku dan lalu pergi begitu saja.
-Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja kan?-
-Hm. Kau ini. Sepertinya kau selalu tau aku sedang dalam kesulitan.-
-Ada apa lagi? Pasti karena dia. Sudah ku bilang.-
-hhh. Ntahlah. Aku tak mengerti.-
Setelah itu dia menghilang lagi. Haha. Dasar namja aneh. Tapi paling tidak dia tidak pernah melupakanku. Dari dulu tidak pernah berubah. Sejak aku mengenalnya dari chinguku. Lebih tepatnya chinguku yang mengenalkanku padanya, aku juga tidak tahu bagaimana awalnya tiba-tiba dia meng-smsku waktu itu. Dia itu pria yang menarik. Aku selalu senang mengobrol dengannya, walau hanya lewat telepon. Tempat tinggalnya sangat jauh, dan kami belum pernah bertemu sakalipun. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk datang ke seoul seorang diri untuk melanjutkan sekolahnya. Meskipun begitu, kami hanya bertemu 1 kali. Dan mungkin hanya 1kali untuk selamanya. Karena baru-baru ini dia bilang dia sudah kembali ke pangkuan ibundanya(?)
Dia agak misterius. Dia selalu memintaku menceritakan semua masalah ku, sementara aku..tidak sedikitpun yang aku tau tentangnya. Entah karena dia tidak mau menyusahkanku,, atau karena memang dia tidak mempercayaiku. Apa benar begitu key? - -“a
---
Hari ini aku memutuskan pergi ke busan mengunjungi orangtuaku. Bukan maksudku untuk lari dari masalah. Tapi aku sedang butuh suasana baru. Hampir 18 tahun aku di seoul. Awalnya kami memang tinggal di busan, tinggal bersama halmeoni (nenek) yang hanya sendiri di rumah itu. Setelah aku berumur 2 tahun, aku juga tidak tau kenapa, kami pindah ke seoul. Mungkin karena pekerjaan appa. Tapi 5tahun belakangan mereka kembali ke busan. Halmeoni sudah sangat tua, dia tidak mau tinggal bersama kami di seoul, orangtuaku sangat mengkhawatirkannya dan mereka berdua memilih tinggal disana meninggalkan aku dan eunjin.
Sudah 2hari aku di busan, dirumah halmeoni dan aku belum ada kemanapun. Aku memang bukan yeoja yang hobi berjalan-jalan. Tempat favoritku tetaplah taman. Kalaupun aku keluar rumah, ya hanya ke taman. Liburan ku ke busan kali ini hanya menemani halmeoni dirumah. Namun entah kenapa hari ini ia memintaku membawanya ke taman. Tak perlu jauh-jauh. Rumah ini mempunyai taman yang cukup luas dan indah. Kurasa halmeoni mewariskan kecintaannya pada bunga kepadaku.
“hara.. berapa umurmu sekarang?”
“hm. 20 tahun, halmeoni. Wae? Aku sudah tua sekarang. Aku masih ingin disuapi olehmu halmeoni. @@”
Halmeoni tertawa..”hahaha. kau ini. Sadar sudah tua tapi tidak merubah sifat kekanakanmu. Seumurmu dulu aku malah sudah menikah. Menikah muda memang tidak mudah. Tapi memang dulu hal seperti itu sudah menjadi tradisi. Kau tidak ada rencana menikah muda kan? Halmeoni lihat dia anak yang baik. Selalu sopan tiap kali datang kesini.”
“hahaha. Andwae. Aku masih ingin bersenang-senang halmeoni. Waktu berputar sangat cepat dan aku tdak mau kehilangan masa mudaku begitu saja(?).”. aku tersenyum kecut. “hh. Semua tidak seperti yang terlihat, halmeoni. Aku hanya pandai beracting menutupi sakit hatiku karena dia. Mungkin aku akan menjadi pemain film kedepannya.”
“tapi jangan terlalu lama, karena aku sudah tidak sabar menggendong cucu darimu. Hahaha. (gaya tertawa khasnya nenek-nenek. :p)”
“a~ halmeoni.. kau membuatku malu.”, wajahku merah seketika.
Hahahahahahahah..
Itu terakhir kalinya aku tertawa bersamanya. Tuhan sudah menempatkannya di taman terindah sekarang. 2bulan sudah. Dan aku sangat merindukannya.
Appa dan eomma memutuskan tetap tinggal disana, terlalu banyak kenangan dirumah itu membuat kami enggan menjualnya. Sementara aku dan eunjin tetap disini, mungkin sampai eunjin menyelesaikan kuliahnya nanti hm. Masih sangat lama. Mungkin aku akan lebih dulu menikah sebelum itu terjadi. Hhh~ aku jadi teringat pada onew oppa.
--
Suasana kampus makin aneh saja.dambi entah kenapa menatapku aneh. Aku tidak tau apa yang diceritakan onew oppa padanya (lagi). Belum lagi jiyeong yang menganggapku tak ada setiap kali berpapasan. (ya! Jiyeongssi! Kau sudah merebut minho dariku,, tapi kenapa malah kau yang sepertinya marah padaku!!!). dan yang terakhir..jaejin.
“hh. Ada apa denganmu jaenjin-ah. Aku sangat membutuhkanmu saat ini. Harusnya aku sadar kalau kau sudah bosan berteman denganku. Tapi kenapa kau tidak mengatakannya saja? Aku tidak menyangka dan sama sekali tak pernah terpikirkan olehku kau bisa begitu teganya berkata seperti itu padaku.
-flashback on-
“tadi aku menemui yeoja itu.”
“hm. Lalu?”, matanya tetap tidak lepas dari layar laptopnya seakan tidak peduli kalau aku berada disampingnya sekarang. Sepertinya itu memang sudah menjadi cirikhasnya yang selalu mengabaikanku jika sudah bertatapan dengan ‘cintanya’ itu(?) ‘lebih berartikah dia dibanding aku sahabatmu jaejin-ah? Awas saja kalau kau tertimpa masalah, aku juga akan memperlakukanmu seperti sekarang.’, batinku sambil mengerucutkan bibirku yang seksi ini(?)
“hh. Entahlah. Kenyataan yang sangat menyakitkan ku rasa.”, pikiranku menerawang. Ku rasa aku tidak akan sanggup hidup dengan masalah seperti ini. Aku masih tidak percaya dengan yang dikatakan dambi barusan. Merasa sangat di bohongi sekaligus dikhianati.
“puas sudah bertemu dengannya? Bukankah semua semakin jelas bahwa kau memang harus menjauhinya?”, dia masih saja sibuk dengan laptopnya, ntah apa yang dilakukannya, akupun tak mengerti. Tapi yang pasti aku sangat kesal dengannya hari ini.
“neee..tapi...”, aku menunduk. Sebenarnya aku sangat ingin menangis sekarang. Tapi aku tidak mau menangis dihadapan namja ini, bisa-bisa dia langsung menghabisi onew oppa. Aku tidak mau membuat dia terkena masalah hanya gara-gara yeoja yang sangat malang sepertiku ini.
“hm. Itu semua terserah padamu chagiya. Aku hanya inginkan yang terbaik untukmu. Berhentilah mengharapkannya. Dia tidak bisa diharapkan. Dia itu hanya namja yang mampu mengatakan ‘mianhae..joesonghamnida’. selebihnya hanya omong kosong. Kau tau?”, ujarnya sambil menatapku dalam. Terimakasih jaejin-ah, aku tau kau sangat menyayangiku dan ingin melindungiku. Maaf aku belum bisa menurutimu selama ini.
-flashback off-
-TBC-
What are the advantages of an online merit casino?
BalasHapusWhy would a merit casino 인카지노 make money? — The Merkur 3D 메리트카지노 Vision. While the Merkur 3D Vision 2D Vision uses the 3D 바카라 사이트 Vision 2D Vision 2D Vision 2D Vision, it uses the