Asma adalah penyempitan saluran napas karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan
bersifat sementara. dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari,
debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio
plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.
Beberapa penderita lebih sering terbebas dari
gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan
ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami
batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu
infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan.
Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga
sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara
tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak
napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya.
Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang
secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama
kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa
sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa
berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal
di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah
raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi
semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan,
penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Penanganan asma ada dua macam, yang
sama-sama penting, tergantung berat ringannya serangan yang timbul.
1. Pendidikan pada penderita mengenai penyaktinya sehingga dia dapat menyikapi penyakitnya dengan baik;
2. Menghindari penyebab/pencetus serangan (allergen), dan kontrol lingkungan hidupnya;
3. Latihan relaksasi, kontrol terhadap emosi dan lakukan senam atau olah raga yang bermanfaat memperkuat otot pernapasan, misalnya berenang;
4. Fisioterapi, sehingga lendir mudah keluar.
Kedua, secara farmakologik (menggunakan obat-obatan)
1. Pelonggar nafas, misalnya salbutamol, aminofilin
2. Pemelihara, misalnya prednisone, dexametason dll.
3. Pengencer lendir, misalnya bromhexin, ambroxol dll.
Emang sangat menyiksa asma itu sih. Dari hasil
penelusuran saya lewat,, ada yang bilang obatnya itu daging kelelawar, daging
kelinci, susu cap beruang, hati unta, hati kucing, ahhh.. banyak pokoknya dan
menyeramkan semua. Hwkwkwk. Sampai saat ini sih akunya kalo udah kumat tuh si asma menyebalkan,, paling cari ruangan
yang ga berdebu (bersih dari segala macam yang menimbulkan asma), duduk tenang,
atur napas, minum air hangat, sambil agak memijat dada sendiri,, karena asma
itu selain menyakitkan juga melelahkan. Tidak disarankan untuk tidur. Tapi
karna terlalu lelah aku malah memaksakan
diri untuk tidur. Hahha. Don’t try this at home. Sekian dulu deh.
Annyeoooooonnnnnggggg~~~~~
berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar