sampe lupa ngepost lanjutannya~~
Cast : lee hara as me
Cast : lee hara as me
lee jinki as onew
lee eunjin as eunjin
song dambi as dambi
(Lee semua? - -'a #abaikan XD)
Aku sedang duduk di taman. Kulihat onew sedang duduk di seberang sana. Sepertinya sedang menunggu seseorang. Entah kenapa aku hanya ingin melihatnya dari kejauhan. Aku penasaran siapa yang sedang dia tunggu. Tidak lama seorang wanita menghampirinya. Ya!! Sepertinya aku kenal. Dia duduk di sebelah onew dan onewpun merangkulnya. Benar-benar pemandangan yang meyakitkan. Tanpa terasa air mataku menetes..
Kudengar seperti ada yang memanggilku. Kurasakan tubuhku sedikit terguncang.
“eonni..eonni..”
Aissshh. Hanya mimpi tapi aku benar-benar menangis sekarang..
---
“ya! Apa sebenarnya yang ada dalam pikiranmu?? Aku sudah mencoba berkali-kali mempercayaimu setelah seribu kali pengkhianatanmu!! Tapi kenapa kau selalu mengulangiya? Wae? Waeyo!!! Apa kau ini memang makhluk yang tidak punya hati? Atau otakmu sangat kecil, jadi kau tidak sedikitpun memikirkan perasaan orang lain..?? perasaanku??!!! Neomu neomu napeun namja!!!!(benar-benar pria breng”tiiiiittt”.. hahhaa. Bener ga sih ini artinya? )”, aku membelalakkan mataku. Air matakupun terus menangis.
Hujan malam ini cukup deras. Cukup untuk menutupi air mataku dari semua orang. Aku tidak bisa menahan emosiku lagi. Tidak peduli kami sedang dipinggir jalan. Tidak peduli berapa pasang mata yang memandang kami aneh. Mungkin ada juga yang menyadari bahwa aku sedang menangis sekarang. Menangis karena namja ini.
“arrrgggghhhhh…” ‘bukkbukk (?)’. Aku memukulinya sekuat tenagaku. Dia hanya diam saja sampai aku berhenti menghajarnya (?)
“mianhae(maaf).. kau mungkin sudah bosan dengan kata maaf ini.. joesonghamnida(maafkan aku).. jebal(ku mohon)..”, dia berlutut, memohon dan menangis.
Aisshh. Namja macam apa dia ini. “aku sangat lelah menghadapimu. Kita baru saja balikan tapi seperti ini kau memperlakukan aku. Aku tidak sanggup. Pergilah bersamanya. Bersamaku kau tidak pernah bahagia kan?”, aku membuang pandanganku jauh darinya. Aku sangat muak diperlakukan seperti boneka saja olehnya. Benar-benar seperti tidak ada harganya. Dia tidak pernah mengahargai keberadaanku.
-flashback on-
“aku minta kau merahasiakan pertemuan kita ini darinya eonni, ara(mengerti)?”
“ne.”
Akhirnya dengan terpaksa aku membuat janji dengan dambi. Song dambi..mantan yeojachingu(teman wanita)nya onew oppa yang selalu memusingkanku. Aku memutuskan untuk menginterogasinya saja. Aku sebenarnya sangat malas bertemu dengannya. Hanya saja aku tidak tahan bila yeoja(wanita) ini terus meyalahkanku karena memutuskan hubunganku dengan onew. Apa hak dia?
“aku rasa disini tidak ada orang.”, dia berhenti didepan pintu sebuah ruangan.
“ne.”, aku hanya mengikuti dambi eonni memasuki ruangan itu. Kucari tempat duduk yang kurasa sangat nyaman untuk membicarakan hal ini padanya. “hm. Sebelumnya aku meminta maaf karna onew oppa melibatkanmu dalam masalah ini.” ‘aku masih tidak mengerti kenapa kau selalu menceritakan tentang ku dan semua masalah kita ke yeoja ini’, batinku.”aku hanya ingin tau, apa yang dilakukan onew dengan mu setelah kami… aku yakin kau tau maksudku.”
“aisshh.. entahlah. Aku tidak tau apa aku harus mengatakannya padamu saeng.”, dia diam dan melihat ke arah pintu. Bagian atas pinti ini terbuat dari kaca sehingga siapapun bisa melihat keluar, namun tidak ada yang bisa melihat kami di dalam sini kecuali orang iseng itu benar-benar menempelkan wajahnya di kaca tersebut.
“gwaenchanayo(tidak apa-apa) eonni. Katakan saja.”, aku menatapnya serius.
“hh. Dia memang masih sering menghubungiku dan memintaku terus menghubunginya. Aku mohon kau jangan marah. Tapi dia bilang dia tak pernah bahagia denganmu.”
-flashback off-
Aku berjalan menjauhinya kemudian pergi begitu saja meninggalkannya tanpa banyak bicara. Dia semakin meraung (?). aku sudah tidak peduli lagi. Aku sangat lelah menghadapi namja seperti dia ini. Entah bagaimana aku bisa mengenal orang yang seperti dia ini. Aku tidak ingin menyesalinya, tapi memang semua yang terjadi benar-benar tidak ku inginkan terjadi dan tidak pernah ku bayangkan terjadi dalam hidupku.
“ya!! Hara! Lee hara!! Hajima!(jangan!) Gajimayo!!(jangan pergi!!)”, dia berteriak memanggilku. Namun tak sedikitpun aku melirik kebelakang dan mempedulikannya.
---
“kau tau.. mimpiku tentangnya itu seperti firasat bagiku. Dan sekarang aku lelah. Yeoja itu..hh..apa dia tidak memikirkan perasaanku? Apa dia serendah itu? Dia itu hanya masa lalu. Tapi masih saja mau menuruti napeun namja itu untuk menemaninya.”
Aku terus saja mengomel sambil mengeringkan rambutku, tidak peduli dongsaengku ini mungkin sudah pusing mendengarkan omelanku tengah malam begini. Aku benar-benar emosi.
“ne..ne..”
“ya eunjin! Apa tidak ada yang bisa kau katakan selain ‘ne..ne..ne..’. kau tidak peduli padaku?”,ujarku sedikit kesal. Saat aku melihat kebelakang..kudapati saengku itu sudah tertidur pulas..”hanya mengigau? Aissshh~”
---
Sudah hampir sebulan aku menghindarinya. Hatiku benar-benar sakit. Tapi.. aku merindukannya…sangat. Dan karena itu juga aku terpaksa pulang sendirian belakangan ini. Kelas sudah berakhir dan aku sedang tidak ingin ikut temanku yang ingin pergi ke mall, jadi aku berjalan sendiri menuju halte didepan kampusku menunggu bus datang. Saat masih di depan parkiran kampus.....
“lee hara!”, aku tau suara itu dan aku pura-pura tidak dengar saja, walau dalam hati aku sedikit senang (?). aku terus berjalan tanpa menghiraukannya. “tolong dengarkan aku sebentar”, dia meraih tanganku. Aku berhenti. Ku tatap wajahnya. Sangat kusut.. pasti dia tidak tidur beberapa malam ini. Atau mungkin dia kembali ke kebiasaan lamanya atau malah sebenarnya dia belum berubah sama sekali. Aku mulai tidak mempercayainya.
“aku tidak tahan bila terus begini. Kali ini aku benar-benar janji. Tolong.. maafkan aku..”, dia terlihat hampir menangis.
‘ya!! Bahkan ditengah parkiran kampus seperti ini? Apa dia ingin membuat imejku buruk di kampus ini?’, omelku dalam hati. Hh. Aku benar-benar tidak suka bila keadaanya seperti ini. Tapi mengapa dia bertingkah seperti namja paling menderita di seluruh dunia.
Akhirnya aku mengalah dan mengikuti ajakannya. Taman..dia selalu mengajakku kesini jika sedang ada masalah. Jika tidk berarti dia hanya akan memikirkan yeoja itu saja. Dan seperti biasa pula kami duduk dibawah pohon besar di tengah taman. Dia terus meminta maaf dariku. Ku pikir pohon inipun sudah sangat bosan mendengar maafmu. Seandainya pohon ini diberi keajaiban, maka dia akan memukul kepalamu dengan dahan terbesarnya.
“hm. Yasudahlah. Aku hanya minta satu hal. Tolong hargai perasaanku. Jangan bawa dia dalam hidupku lagi. Masa lalu kalian sudah cukup membuatku hancur.”, aissh~ apa aku ini sudah benar-benar dibutakan karena cinta?
“ne. Aku benar-benar berjanji. Aku menyesal.”. suasana di taman sangat hening, karena memang tidak banyak yang datang ke taman ini.
Aku jadi teringat hari itu. Hari dimana aku seperti tersambar petir. Waktu itu hari sudah sangat gelap. Dan aku baru pulang dari kampus karena menemani onew oppa menyelasaikan urusannya di kampus. Di perjalanan pulang kami tidak banyak bicara. Aku yang sangat kelelahan, kelaparan dan sangat mengantuk memutuskan untuk diam saja. Lalu akhirnya dia mulai berbicara. Aku tidak pernah menyangka yang akan dikatakannya kemudian
“aku ingin jujur satu hal. Mungkin ini akan menyakitimu. Tapi entah kenapa aku harus mengatakannya.”
“hm? Kalau memang lebih baik tidak dikatakan, lebih baik kau simpan saja. Aku tidak peduli dengan masa lalumu.”
“ku rasa kau harus tau. Hm. Aku ini sama sekali bukan lah namja baik-baik seperti yang kau kira dan seperti yang orang katakan tentang ku. Aku selalu mempermainkan hati wanita. Tidak hanya satu-dua orang.. banyak yang sudah terluka dan tersiksa karenaku. Dan tidak hanya itu. Aku adalah seorang pemabuk,,hingga pada suatu saat hal itu terjadi padaku dan dambi..”
“hal itu? Hal itu apa? Aku tidak mengerti.”, aku menatapnya bingung. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ia maksud dengan hal itu. Tapi sepertinya itu sesuatu hal yang sangat serius. Aku mulai menebak-nebak apa yag sebenarnya terjadi. Onew oppa hanya tersenyum melihat tampangku yang menurutnya lucu kalau sedang berpikir keras.
“kau memang terlalu polos hara. Karena itu aku menyayangimu dan berjanji akan berubah untukmu.”
Ku sandarkan tubuhku pada batang pohon yang agak basah bekas hujan tadi pagi. Dan aku tidak peduli sekalipun bajuku harus basah karenanya. “kenyataan yaang menyakitkan.”, ujarku tiba-tiba. Onew oppa menoleh kearahku. Akupun menatapnya.
“jeongmal mianhae, hara..”
---
Hari ini, setelah seminggu aku memaafkannya, lagi-lagi aku berakting didepan semua orang. Berakting seolah tidak terjadi apa-apa padaku. Hh. Dia benar-benar tidak akan bisa menepati janjinya sampai kapanpun. Ya tuhan..buanglah perasaanku ini padanya jika benar dia tak pantas untuk ku pertahankan. Jaejin… Hanya dia yang bisa membaca hatiku. Dia memang sahabat terbaikku, mungkin cuma dia satu-satunya, setelah jiyeong merebut minho dariku yang membuat aku hampir tak mau berteman dengan yeoja. Yeoja itu memang sangat memusingkan. Aku rasa tahun ini dipenuhi oleh yeoja gila. Dan sebentar lagi akupun akan menjadi bagian dari mereka. Haha. Gila karena onew oppa. Aku benar-benar bodoh, sudah sampai sejauh ini, tapi dia tidak berubah juga bukankah itu sudah sangat menjelaskan bahwa dia tidak pernah mencintaiku sepenuhnya.
“sudahlah. Lupakan saja dia. Dia hanya bisa membuatmu menangis. Percaya padaku, kau akan selalu sakit hati karenanya. Dari dulu sudah ku katakan padamu tapi kau tak pernah mendengarkanku. Aku cuma tidak ingin melihatmu bersedih..”, jaejin menasehatiku tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun dari layar laptopnya sesaat setelah aku menginjakkan kaki didalam ruangan ini.
“ne araseo (mengerti). Tapi itu tidak mudah. Aku selalu saja luluh olehnya. Airmatanya itu,,aku sungguh tidak sanggup. Aku tau ini sangat melelahkan dan aku hampir mati kebosanan karenanya. Tapi tetap sulit bagiku. Semua yang kau katakan itu benar, hanya saja aku..”, aku menunduk,, sebenarnya aku malu harus terus menyusahkan jaejin. Memang hatiku tidak pernah sejalan dengan pikiranku. Aku benar-benar sangat stres, kepalaku benar-benar lelah kalau terus memikirkannya. Mungkin aku akan terserang stroke muda jika terus seperti ini. Tapi aku juga tak bisa menyangkal bahwa aku benar-benar tulus mencintainya. Sampai-sampai aku tidak peduli seberapa sering dia menyakitiku, akan selalu ada maaf untuknya. Aku rasa aku memang sudah gila sekarang.
“yasudahlah. Yang perlu kau tau. Aku tak mau melihatmu bersedih lagi, ara?”
Baru saja jaejin menasehatiku, aku sudah jatuh ke tangan namja itu lagi. Tapi aku sepertinya sudah sangat lelah. Semua orang benar, hanya saja aku memang terlalu bodoh karena terus mempercayai penipu seperti dia. Aku telah menyerah, menyerah atas apapun tentangnya. Kurasa perasaankun sudah memudar sekarang. Aku hampir tidak mendengarkan ucapannya lagi. Aku tidak peduli dia bilang cemburu atau tidak suka melihat aku dekat dengan namja manapun. Aku hanya memikirkan hatiku.
Hari ini onew oppa terpaksa ke kampus karena dia harus mengikuti ujian. Sementara aku? Bersantai dirumah. (hha. :p) Belakangan aku merasa agak tenang. Mungkin memang lebih baik aku tidak terlalu memikirkannya,,cukup hatiku saja. Buat apa aku memikirkan orang yang sama sekali tidak memikirkanku. Aku sadar aku mulai berubah sekarang. Aku sangat benci perubahan awalnya, tapi ku rasa perubahan yang seperti ini tidak buruk juga.
*Bippbipp*
Sms dari onew oppa..
chagi(sayang)..aku kecelakaan..tolong telepon eomma untuk datang kesini.
mwo?? Jangan bercanda!!
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar